Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, memberikan klarifikasi terkait pemberitaan mengenai pengembangan vaksin Tuberkolosis (TBC) oleh Gates Foundation yang dipimpin oleh Bill Gates. Hasan menegaskan bahwa kegiatan yang berlangsung di Indonesia bukanlah “uji coba” vaksin, melainkan uji klinis tahap 3. Penjelasan ini bertujuan untuk meluruskan pemahaman publik dan memberikan kepastian mengenai keamanan proses tersebut.
Tahapan Uji Klinis dan Jaminan Keamanan
Hasan Nasbi menekankan bahwa vaksin TBC yang dikembangkan oleh Gates Foundation telah melewati serangkaian pengujian ketat sebelum mencapai tahap ini. “Ini bukan kata-kata uji coba ya, tapi uji klinis. Menteri Kesehatan sudah menerangkan bahwa ini uji klinis tahap 3,” ujarnya kepada awak media. Ia menjamin keamanan vaksin tersebut karena telah berhasil melalui tahapan praklinis, serta uji klinis fase 1 dan fase 2. Uji klinis tahap 3 ini memiliki fokus yang berbeda, yaitu untuk mengukur tingkat efektivitas vaksin dalam menyembuhkan masyarakat dari penyakit TBC. “Artinya vaksinnya sudah dijamin aman. Karena sudah melewati tahap praklinis, tahap 1, tahap 2. Sekarang untuk menguji berapa persen yang sembuh dengan menggunakan vaksin ini. Bukan menguji vaksin ini aman atau tidak,” jelas Hasan lebih lanjut. Ia juga menambahkan bahwa hingga saat ini, Kementerian Kesehatan belum menerima laporan mengenai efek samping yang mengkhawatirkan dari pelaksanaan uji klinis ini.
Proses Uji Klinis yang Terstruktur dan Terawasi
Lebih lanjut, Hasan menerangkan bahwa uji klinis vaksin TBC ini tidak melibatkan masyarakat umum secara luas. Pelaksanaannya terbatas pada 2.000 partisipan yang telah terdaftar sejak akhir tahun 2024. Proses ini juga berada di bawah pengawasan ketat dari berbagai pihak, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berbagai organisasi kesehatan lainnya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sejumlah rumah sakit, hingga universitas-universitas terkemuka. “Dan uji klinis ini diselenggarakan di berbagai negara secara global, tidak hanya Indonesia. Penting ini, Indonesia merupakan bagian kecil dari uji klinis ini,” tutur Hasan, menekankan bahwa partisipasi Indonesia adalah bagian dari upaya global dalam memerangi TBC.
Potensi Produksi Vaksin di Indonesia dan Target Eliminasi TBC
Hasan Nasbi juga menyampaikan kabar baik terkait potensi kemandirian Indonesia dalam memproduksi vaksin TBC di masa depan. Apabila uji klinis ini menunjukkan hasil yang positif dan vaksin terbukti efektif dalam menyembuhkan TBC, Indonesia akan mendapatkan prioritas untuk memproduksi vaksin tersebut secara mandiri. Langkah ini sejalan dengan target pemerintah untuk membebaskan Indonesia dari penyakit TBC pada tahun 2030. “Ini kan penyakit negara yang kurang-kurang maju, di sementara kita mau jadi negara yang maju,” ungkap Hasan, menyoroti urgensi penanganan TBC dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan bahwa Bill Gates melalui Gates Foundation tengah mengembangkan vaksin TBC dan Indonesia akan menjadi salah satu lokasi uji cobanya. Pernyataan Presiden kemudian diluruskan oleh PCO menjadi partisipasi dalam uji klinis tahap 3. Presiden juga menyoroti tingginya angka kematian akibat TBC di Indonesia, mencapai sekitar 100.000 jiwa per tahun, serta mengapresiasi komitmen Bill Gates dalam membantu mengatasi masalah kesehatan di Indonesia, termasuk pengembangan vaksin malaria.