Bully

News

Iran Balas Israel, Ancam Balasan Mematikan Jika Diserang AS

Teheran bereaksi keras terhadap potensi agresi dari Amerika Serikat dan Israel. Kepala Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Mayor Jenderal Mohammad Salami, mengeluarkan peringatan tegas yang menyebutkan bahwa serangan sekecil apapun dari kedua negara tersebut akan memicu respons dahsyat dari Iran, yang dianalogikan dengan “membuka gerbang neraka”. Pernyataan ini muncul setelah adanya ancaman dari pihak Israel pada Kamis (8/5/2025) yang mengindikasikan kemungkinan tindakan serupa terhadap Iran seperti yang telah dilakukan terhadap Hamas.

Respon Atas Retorika Agresif Israel

Ancaman Israel tersebut ditanggapi serius oleh Teheran. Dalam sebuah video yang disiarkan oleh kantor berita Tasnim pada hari Kamis (8/5/2025), Mayor Jenderal Salami dengan nada tinggi menyampaikan pesannya. “Ini adalah peringatan serius bagi otoritas Zionis dan Amerika… Jika Anda membuat kesalahan sekecil apa pun, kami akan membuka gerbang neraka untuk Anda,” tegasnya. Retorika ini menunjukkan tingkat ketegangan yang semakin meningkat di kawasan Timur Tengah, di mana Iran dan sekutunya berhadapan dengan Israel yang didukung oleh Amerika Serikat.

Poros Perlawanan dan Solidaritas Palestina

Iran memposisikan diri sebagai pendukung utama bagi sejumlah kelompok militan di kawasan, yang dikenal sebagai “poros perlawanan” terhadap Israel dan sekutunya, AS. Kelompok-kelompok ini termasuk Hizbullah di Lebanon, Hamas di Palestina, dan Houthi di Yaman. Kelompok Houthi sendiri aktif melakukan serangan berulang kali terhadap Israel dan kapal-kapal pengiriman di Laut Merah. Aksi mereka diklaim sebagai wujud solidaritas terhadap warga Palestina yang berada di Jalur Gaza. Keterlibatan aktif kelompok-kelompok ini semakin memperumit dinamika konflik regional.

Implikasi Peringatan ‘Gerbang Neraka’

Peringatan keras dari Komandan IRGC ini membawa implikasi yang signifikan terhadap stabilitas kawasan. Istilah “gerbang neraka” mengindikasikan bahwa respons Iran terhadap agresi tidak akan terbatas dan berpotensi meluas, melibatkan berbagai aset militer dan sekutunya di kawasan. Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya eskalasi konflik yang lebih luas, yang dapat menarik lebih banyak aktor internasional ke dalamnya. Dunia kini menanti dengan cemas langkah selanjutnya dari Amerika Serikat dan Israel menyusul peringatan keras dari Teheran ini.